Manusia memang tiada yang sempurna...sudah sekian lama hidup dalam kenyamanan enggan untuk meninggalkannya. menjadi posesif terhadap materi yang bersifat keduniawian dan meninggalkan hal yang lebih kekal dalam kehidupan. asyik memang bila merasakan 'surga' pada saat kita masih 'hidup' di dunia yang serba semu, mengapa demikian, semu berarti kehidupan ini hanya bayang dari kehidupan yang sebenarnya, yang menjadi pertanyyan dimanakah kehidupan yang sebenarnya tersebut? lalu dimana?bila mana kita bisa kesana? jawabannya terletak pada kita masing-masing..sudah siapkah untuk mengetahuinya,mengalaminya dan menuju kesana dengan berbagai macam proses yang tidak mudah? hanya kita sebagai manusia yang tahu dan bisa menjawab.
Proses?benar jawabannya adalah semua butuh proses, namun proses yang bagaiamana yang harus dihadapi?apakah melalui proses yang di paparkan oleh 'agama'? apakah hanya mengandalkan logika manusia belaka?berbagai pertanyyan muncul berhubungan dengan proses tersebut. coba tanyakanlah pada diri anda, pada diri kita, apakah kita sudah menjadi 'manusia'?
saya jadi ingat pepatah 'siapa yang mengenal dirinya maka dia mengenal tuhannya',masih banyak pertanyyan dari pepatah ini..mari kita bahas dan diskusikan satu persatu.mengenai proses, dalam alquran diaktakan bahwa sunatullah adalah pasti dan tetap, yang berarti mutlak dalam sebuah proses, bisa diartikan bahwa hukum allah adalah pasti,demikian pula dengan hukum alam,cobalah lihat apakah ada petani yang menanam padi tumbuh jagung?saya aykin tidak ada yang demikian, saya yakin pula bahwa tak akan ada bayi yang lahir dari ibbu yang tidak 'disentuh' laki-laki.kalaupun ada berarti tuhan mengingkari hukumnya sendiri,dalam islam ada perkataan tuhan 'kun fayakun' jadi maka jadilah, apakah itu terjadi begitu saja tanpa ada proses....coba renungkan, niscaya anda akan membuka satu tabir yang sangat penting......(continued)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar